press RELEASE " SERIBU BAYANG PURNAMA Film Drama Keluarga Yang Mengangkat Problematika Nyata Para Petani

                                           BARAKA FILM

PRESS RELESE 

" SERIBU BAYANG PURNAMA"

FIlm Drama Keluarga yang Mengangkat Problematika Nyata Para Petani

• Film Seribu Bayang Purnama dikemas secara Ringan untuk memberikan Sarana Edukasi dan juga Alternatif Untuk memahami pentingnya Bidang Pertanian Bagi Bangsa Indonesia .

• Film Seribu Bayang Purnama akan tayang Serentak di Jaringan Bioskop Nasional  mulai tanggal 3 Juli 2025, Seperti: XX1,CGV,CINEPOLIS dan SAM STUUDIO.

• Seluruh Keuntungan Ticket Film Seribu Bayang Purnama akan digunakan sepenuhnya untuk Menjalankan Program Pemberdayaan  Petani.

Jakarta, 28 Juni 2025

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Perfilman Indonesia, ada sebuah Film layar Lebar yang mengangkat sepenuhnya problematika para petani Di Pedesaan masa Kini, yang mungkin  tidak banyak.Diketahui oleh Masyarakat Perkotaan. Film ini berjudul "Seribu Bayang Purnama" yang diproduksi oleh Baraka Films ,sebuah Rumah Produksi yang sudah berpengalaman membuat Film Film Dokumenter. 

Sudah melaksanakan Event  Pres  Screning/ Gala Premiere serta Pres Confrence Film Seribu Bayang Purnama. Acara yang digelar pada Kamis pagi Pukul 10. 00 Wib .bertempat Di MetroPole XX1 Cikini Jakarta Pusat. Mendapatkan Sambutan yang sangat positif Dari para Rekan Rekan Media dan tamu undangan lainnya.

Suasana Meja Registrasi penuh Antrian dengan Rekan Rekan Media yang sangat Antusias dan sudah menunggu dari jam 8.30. sedangkan untuk.Registrasi Media dibuka dari Jam 9. Pagi. untuk Rekan Rekan Media mendapatkan Godybag berisikan : Kaos,Buku serta Pres Relese Film Seribu Bayang Purnama.

Sekitar Jam 10.00 pagi.Mc membuka sesi Screning Film Seribu Bayang Purnama sebelum menonton. Dan dilanjutkan dengan kata Sambutan dari Sutradara : Bapak Yahdi Djamhur serta Ibu Swastika 

Bapak Yamdi Djamhur mengatakan dalam sambutannya: Rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan untuk membuat Film Layar Lebar di Bioskop.bertahun.tahun menjadi Jurnalis dan membuat Film Dokumenter .sedangkan kalau soal Pertanian atau soal Masyarakat dan Keadilan . Saya sangat Concern akan hal ini. Rasanya dulu Ingin membuat Film layar lebar tetapi waktunya belum berhasil. Begitu ada yang menawarkan ke Saya. Saya langsung Senang.dan sepetinya juga sudah tidak ada harapan untuk membuat Film layar lebar. Sedangkan Ibu Swastika mengatakan: Dulu waktu jadi Wartawan meliput berita online atau reporter Tv . Saya kalau disuruh meluput Tentang berita Pertanian liputannya ngak jauh jauh dari kata Gagal Panen .akan tetapi ketika diajak menulis tentang cerita Film ini ,berharap Kita bisa memulai sesuatu yang baru  .semoga Petani Hidupnya Mulai Sejahtera .

Setelah Selesai Screning.dilanjutkan dengan sesi Diskusi dan Pres Confrence .

Acara yang dihadiri oleh : 

Eksekutif Produser : Bapak JOO MONATHA yang menjabat Di AGRINAS serta Sutradara : Bapak YAHDI DJAMHUR dan Penulis Naskah atau Cerita : Ibu Swastika Norhara.

Serta Para Cast yang ikut terlibat dalam Proses Film SERIBU BAYANG PURNAMA:

Marthino Lio sebagai Putro
Givina sebagai Ratih
Nugie sebagai Budi.
Aksara Dhena sebagai Dodit.
Whani Dharmawan 

Setelah Pres Confrence dilanjutkan dengan Sesi Tanya Jawab. Media diberikan kesempatan untuk menanyakan kepada. Nara Sumber. 

Bapak JOO MONATHA dalam sambutannya mengatakan: Film Selepas Bayang Purnama dibuat sebisa mungkin untuk Memuliakan kehidupan Para Petani,karena kita bisa bilang Para Petani adalah Pahlawan Bangsa .tetapi selama ini tidak pernah ada yang memperhatikan atau melihat dari sisi yang berbeda.yaitu: memberikan Harapan untuk mengangkut kehidupan Para Petani yang lebih Baik .

Bapak JOO MONATHA memuji akting Givina  ; Anak Muda yang tidak memiliki background tentang pertanian ditawarkan  langsung mau Belajar untuk menghayati Karakter Ratih. 

Di dalam Film ini juga diceritakan bagaimana sulitnya Para Petani memperolah modal untuk mengolah lahan Mereka , antara lain karena Mahalnya Harga Pupuk  dan Pestisida Kimia yang biasa digunakan untuk para Petani .

Akibatnya Para Petani terpersok kedalam jeratan  para Rentenir yang menerapkan Bunga Pinjaman selangit ,sehingga para petani pun hidup dalam Lingkaran Kemiskinan yang tak berkesudahan 

Nasib Para Petani yang kurang beruntung inilah yang menginspirasi Bapak YAHDI JAMHUR sutradara Film Seribu Bayang Purnama,untuk mengangkut kegelisahan Para petani Masa Kini ke dalam sebuah Film ,dengan harapan Masyarakat dapat lebih memahami derita Para petani .lantaran para petani Inah yang menjadi  tiang utama atau Tulang punggung Pengadaan Pangan Secara Nasional.

Menurut Bapak Yahdi Jamhur ,yang juga Founder Baraka Films ,keinginan membuat Film Seribu Bayang Purnama dipicu oleh tantangan dan dukungan penuh dari produser Eksekutif Film Ini Joo Mota seorang Penggiat Pertanian alami dan sosok yang sangat peduli dengan Pertanian dan Nasib Petani Indonesia  datang membawa Ide Cerita,kisah Sukses Seorang Petani Muda di Nusa Tenggra Timur ( NTT) yang berhasil mempelajari Metode  Tani  Nusantara ,sebuah metode Metode ini ,para Petani Tidak perlu lagi bergantung kepada para Rentenir dan Pupuk Pestiada  pabrikan berbahan baku Kimia yang harganya cukup Mahal serta bisa menekan biaya pertanian hingga 80 persen.

Namun untuk menerapkan Metode Pertanian alami di Desa yang sudah Sangat bergantung kepada Pupuk dan Pestisida Pabrikan,tentunya tidak mudah .perjuangan Para Petanis Metode Pertanian Alami pastinya mendapatkan Perlawanan keras dari Juragan Penjual Pupuk Kimia Pabrikan,seperti yang digambarkan dalam Film Seribu Bayang Purnama.komfik antara pejuang Tani Alami dengan Juragan Pupuk Pabrikan ,yang diwarnai kisah cinta yang juga menjadi Problematik ,menjadi bagian paling menarik dalam Film ini 

Sutradara Yamdi Jamhur,berharap Film Seribu Bayang Purnama Hasil karyanya ini,juga dapat menginspirasi Generasi muda untuk terjun ke dunia Pertanian.seperti yang dicontohkan Putro Hary Purnomo.,Tokoh utama Film ini. Putro adalah seorang Pemuda yang bertekad kembali dari kota ke kampung halamannya untuk Menggerakkan Para Petani agar ikut menerapkan Metode Pertanian Alami.

Sesuai dengan Pengalaman Yahudi Jamhur yang cukup panjang sebagai Jurnalis Tv dan Pembuat Film _ Film Dokumenter ,Film yang dibuat dengan mengambil lokasi disebuah desa di Yogyakarta ini dipenuhi dengan gambar gambar sinematik yang indah dan Eksotis yang dapat membuat para penonton merasa seakan berada di Alam Pedesaan yang mengingatkan akan akar budayanya.di dukung oleh alur cerita dan penokohan yang kuat.melalji skenario yang ditulis oleh Swastika Nohara,yang pernah meraih dua Piala Maya untuk Kategori Penulis Skenario Terpilih serta Nominasi sebagai Penulis Skenario Terbaik pada Ajang bergengsi  FFI 2014. FIlm Seribu Bayang Purnama akan Tayang Serentak mulai 3 Juli 2025 di Jaringan Bioskop Nasional.

$INOPSIS SERIBU BAYANG PURNAMA

Tokoh utama dari Film ini adalah Putra Hari Purnomo ( Marthino Lio) adalah seorang  pemuda yang kembali ke desanya setelah mengejar Cita Cita di Kota dan merupakan anak dari seorang Petani bernama Budie ( Nugie). Putro bertekad untuk memulai hidup baru di Desa menggunakan Metode Pertanian Alami ,warisan sang Ayah. Putro gigih mengajak warga Desa lain untuk menggunakan Metode Alami Karena terbukti bisa membantu PetNj mengurangi Biaya Produksi dan meningkatkan Hasil Panen.

Namun niat Putro tidak berjalan Mulus.Ia.mendaat tantangan dari saingan lama keluarganya di Desa. keluarga ini bahkan menantangnya dalam Kompetisi Pertanian Bergengsi. Berebut Pengaruh dalam masyarakat. Saat Putro berjuang untuk membuktikan nilai pertanian Alami yang berkelanjutan ,perjalaanannya menjadi lebih rumit ketika ia menaruh hati pada sosok Ratih ( Givina),Pemilik Toko Pupuk dan Pestisida Pabrikan yang juga anak dari Keluarga Rivalnya.

Berada dalam kondisi yang menimbulkan Gejolak batin Putro terus berjuang untuk membawa perubahan bagi Masyarakat sambil menghadapi Konflik Pribadi dan Sosial.Tekadnya untuk memperbaiki kehidupan Orang - Orang  disekitarnya mendapatkan Ujian berat.

Tokoh_ Tokoh Utama  Film ini dipercayakan kepada Beberapa Nama Pameran yang memiliki karakter atau personalisasi kuat .seperti Marthino Lio ,Givina ,Whani Dharmawan,Aksara Dena serta NUgie.

Pesan lain yang disampaikan adalah : Bumi Pertiwi ini butuh sebuah cara ,yaitu: Pertanian Yang Alami agar terus bisa memberikan hasil Bumi Terbaik. Selain itu diharapkan Juga banyak Generasi Muda yang mulai tertarik untuk bertani ,karena bertani juga sebuah Pilihan Hidup,bukan sebuah Keterdesakan Hidup seperti yang selama ini terjadi " tambah Yahdi. Film Seribu Bayang Purnama ini juga didedikasikan bagi Para Petani yang memberikan Kontribusi besar bagi Bangsa Indonesia. Bahkan seluruh keuntungan Ticket Film ini nantinya akan digunakan sepenuhnya untuk menjalankan Program pemberdayaan Petani .






 




Popular posts from this blog

Pinjam 100

KISAH ROMANSA NYATA RAIM DAN ISTRINYA DIKEMAS DENGAN MANIS DAN EMOSIONAL LEWAT FILM "KOMANG"

VISINEMA STUDIO final Trailer "JUMBO"